Bingung Antara Pengusaha Kaya atau Dewa Tampan



Aduh pemirsa, saya lagi bingung antara beli perum atau bangun rumah, wkwkwk..
Bukan itu sih yang mau diceritakan. :D

Tulisan ini dibuat ketika drama The Bride of Water God / The Bride of Habaek baru terbit 12 episode. Jadi saya gak bisa kasih spoiler endingnya bagaimana karena belum tahu. Ada bagusnya juga, jadi saya bisa nulis tanpa adanya rasa bersalah atau takut diprotes pecinta sinematografi!

Di drama ini Shin Se Kyung berperan sebagai Yoon So Ah, seorang dokter psikologi yang selalu merasa harus membantu orang lain hingga urusan pribadinya dikesampingkan. So Ah sedang mengalami kesulitan ekonomi, kliniknya tidak berjalan lancar, tagihan sewa bangunan melunjak dan dia tidak punya uang untuk membayar. Jangankan bayar sewa, untuk makan sehari-hari aja susah. 

So Ah cuma punya sebidang tanah yang merupakan warisan dari ibunya yang sudah meninggal, dan ayahnya tidak diketahui berada dimana. Andai tanah itu bisa kejual, So Ah pasti bisa membayar sewa bangunan, bisa makan enak, bahkan mewujudkan impiannya liburan ke Vanuatu! Tapi masalahnya, siapa yang mau membeli tanah yang jauh dari pemukiman itu? 

Beruntunglah, ada seorang pengusaha kaya bernama Shin Ho Ye atau disebut-sebut CEO Shin, yang tertarik membeli tanah milik So Ah tujuh kali lipat dari harga awal. Katanya mau dijadikan jalan yang menghubungkan ke resort miliknya.

Tiba-tiba datanglah Habaek yang mengaku sebagai Dewa Air, dan mengklaim tanah itu sebagai tanah yang menghubungkan dunia manusia dengan dunia para dewa. "Kamu tidak boleh menjual tanah dewa, karena kamu adalah manusia keturunan pelayan dewa."

Klinik gue terancam punah, sekarang satu-satunya yang menjadi harapan gue malah diklaim tanah Dewa. Terus ini Dewa katanya kehilangan kekuatan entah karena apa. Jangan-jangan sakit jiwa ni orang. Gue psikiater, gue tahu orang yang mengaku-ngaku Dewa ini punya masalah mental serius. 

Tetapi saat So Ah terjatuh dari atap gedung, tiba-tiba kekuatan Habaek muncul dan itu membuat So Ah percaya bahwa Habaek seorang dewa sungguhan. Habaek juga berjanji pada So Ah, jika So Ah mau melayani kebutuhan Habaek selama tinggal di dunia manusia, Habaek akan mengabulkan permintaan So Ah. 

So Ah jadi berharap banyak pada Habaek. Karena setelah So Ah menjual tanahnya kepada CEO Shin, ia jadi sadar bahwa sebenarnya ia hanya kurang bahagia gara-gara terlalu sering membantu orang. Coba kalau seandainya ia melayani Habaek, mungkin ia bisa dipertemukan dengan ayahnya. 

Setelah Habaek berhasil menemukan batu dewa, Habaek berencana untuk kembali ke dunia para dewa. Akan tetapi Habaek sangat berat hati meninggalkan So Ah. Walaupun So Ah telah mengkhianati dirinya dengan menjual tanah itu, tetapi hari-hari yang dilewati Habaek bersama So Ah menjadi kenangan yang tak terlupakan. 

Apalagi CEO Shin, karena keseringan bertemu So Ah dan ngobrol bareng, CEO Shin merasa bahwa So Ah ini adalah wanita pertama yang betul-betul mengenal dirinya secara pribadi. Kalau saya jadi So Ah ya realistis aja mending pilih CEO Shin, gak perlu lagi pusing mikirin masalah bayar sewa. Ngapain pacaran sama dewa yang suatu saat akan kembali ke dunianya. 

Tetapi ya, So Ah sepertinya lebih memilih Habaek. Karena setelah menjual tanah itu, So Ah jadi sadar bahwa sebenarnya bukan uang yang menjamin kebahagiaan hidupnya. Lha! Bikin greget karena So Ah malah membatalkan pembelian tanah setelah Habaek pergi. Akibatnya klinik So Ah digusur, untung aja CEO Shin berbaik hati membantu kliniknya buka kembali. Gak tau diuntung, nih So Ah!

Kalau diliat dari judul Penganting Dewa Air sudah pasti So Ah ini akan menjadi pengantin Habaek, derajat dia sebagai manusia akan dinaikkan, dalam artian dia tidak akan risau lagi memikirkan sulitnya memenuhi biaya hidup. Tetapi bagi penonton yang sudah jelas adalah manusia, tentunya peluang menjadi pengantin dewa tidak terjadi pada setiap orang, dan ini membuat saya gusar kenapa harus ada drama korea yang tidak sesuai dengan realita.

Memang iya sih namanya drama dibuat dengan tujuan menghibur, dan saya juga merasa terhibur oleh jalan ceritanya, tetapi ada baiknya drama korea dibuat lebih realistis karena kelebihan drama Korea dibanding sinetron Indonesia terletak pada alur ceritanya yang tidak terlalu banyak dramatisasi.

Drama ini juga dibumbui dengan tingkah laku Dewi Moo Ra dan Dewa Bi Ryeom. Walaupun mereka ini ceritanya dewa-dewi yang berkekuatan super, tetapi mereka memiliki emosi seperti layaknya manusia biasa. Di dunia manusia Moo Ra menjadi model dan bermain film karena kecantikannya, sedangkan Bi Ryeom lebih suka mengeksplorasi hal-hal yang dilakukan manusia seperti kuliah dan olahraga.

Posting Komentar

0 Komentar