Kacau deh, gara-gara sebagian domain gak diperpanjang jadi banyak banget broken link padahal dari komentar aja udah banyak yang broken link pasca penghapusan Google+. Tapi benar gak sih kalau komentatornya kebetulan aktif ngeblog dan keburu ganti ke Profil Blogger bawaan, gak jadi broken link lagi? Mohon pencerahannya..
Daripada mikirin kesehatan blog terus bikin laper, mending kita bahas makanan aja yuk! Saya hobi nonton drama korea alias drakor di waktu-waktu senggang, bagi saya Drama Korea itu kreatif, sekalipun ide ceritanya sederhana tapi bisa mereka kembangkan menjadi alur yang menghanyutkan penonton ke dalam cerita. Ditambah lagi drakor-drakor ngetop selalu memperlihatkan menu-menu makanan khas Korea yang menggoda iman maka saya pun tergoda mencicipi.
Di Tasikmalaya ada resto-resto yang menyediakan khusus makanan Korea, suatu keajaiban di kota saya bisa ada yang begini mengingat saya tinggal di kota kecil. Mungkin karena bisnis kuliner sangat laku, bahkan ada yang namanya event "Mambo Culinary Night" dimana setiap Sabtu Malam semua pedagang makanan mulai kaki lima sampai pemilik resto menyewa stand di sepanjang Jalan Mayor Utarya, Kel. Empangsari, Kec. Tawang, Kota Tasikmalaya, Prov. Jawa Barat 46113.
Bagi saya yang suka makan ini tentu kehadiran event tersebut adalah surga! Apalagi saya punya metabolisme tinggi, saya tidak bisa gemuk meski sudah banyak makan. Apa aja sih makanan khas Korea yang saya temukan? Yuk kita bahas satu per satu!
1. Rabbokki, Perpaduan Ramyeon dan Teokbokki
Teokbokki (orang Sunda sebut "topoki"), adalah kue beras khas Korea yang dibuat dengan cara menggiling beras menjadi bubuk tepung lalu dibuat adonan menyerupai bentuk sosis. Ada yang membuatnya langsung dari tepung beras, ada pula yang melalui banyak proses merendam berasnya terlebih dulu sebelum digiling. Yah beda-beda sih penyajiannya, kalau saya cuma tahu makan.
Orang Korea senang memasak Teokbokki dengan pasta cabai fermentasi yang dinamakan "Gochujang". Nah Gochujang inilah yang memberi warna merah semerah-merahnya pada hasil akhir masakan, udah begitu dipadu rasa pedas dan asam yang unik. Tinggal dibanyakin kuahnya, tambahin mie instan atau ramyeon, maka jadilah Rabokki.
Alasan suka makanan ini: Pedas, Asam, Kenyal, Ada Mie. Bisa jadi karena bumbu gochujang yang menjodohkan teokbokki dengan ramyeon sehingga mereka tidak boleh berpisah! Sayangnya menu ini dibuat dalam porsi terbatas karena memerlukan banyak tahap dalam pembuatannya, sehingga apabila kamu ingin memesan rabokki saya sarankan membuat reservasi terlebih dulu sebelum datang ke tempat.
Rabokki ini saya dapat dari Takara Kitchen, lokasi resto beralamat di Jl. Paseh No. 8, Nagarawangi, Cihideung, Tuguraja, Cihideung, Tasikmalaya, Jawa Barat 46124.
2. Tom Yum Ramen, Masakan Korea Rasa Thailand
Setiap resto Korea pasti dong menyediakan menu andalan mi ramen. Nah di Takara Kitchen ini, ada menu ramen yang diberi nama Tom Yum, jadinya mi ramen ini ala ala masakan Thailand namun masih ada sentuhan Korea-nya. Saya paling suka ramen ini karena asam pedasnya lebih kuat, apalagi ditambah irisan tomat dan aroma jeruk nipis, mantap dah!
Siapa bilang makanan itu cuma bisa bikin kenyang? Bagi saya makanan itu adalah pelepas stress. Gak ada tuh istilah galau-galau dalam keseharian saya asalkan bisa makan enak! Hahaha. Saya gak bisa berkata apa-apa lagi deh pokoknya kalau ramen ya sikat aja cuman gak mau nyobain rasa lain karena sudah ketagihan sama si Tom Yum.
3. Bibimbap, Korean Monster
Menu kali ini tidak bisa ditemukan di event Mambo Culinary Night tapi harus datang langsung ke tempatnya. Korean Monster ada di foodcourt lantai 1 Asia Plaza, Jl. K. H. Z. Mustofa No.326, Tugujaya, Cihideung, Tasikmalaya, Jawa Barat 46126. Menu yang paling saya sukai adalah Bibimpap atau kalau kata Teh Sumar AE ini teh "Lotekna Urang Korea" karena seperti masakan Sunda yang mencampur adukkan sayuran dengan tauge.
Awalnya saya tidak terlalu suka dengan telur setengah matang. Tapi setelah mencoba menu ini jadi suka banget bahkan sampai bikin sendiri di rumah! Bahan utamanya masih nasi. Cuman di atasnya itu ada irisan wortel, zukini alias mentimun Itali, tauge, irisan daging, dan terakhir telur ceplok setengah matang yang ditaburi sedikit gochugaru.
Bagi yang belum tahu, gochugaru ini fermentasi cabai yang berupa bubuk halus dan kasar. Kalau di kita hampir sama seperti bumbu Aida atau Bon Cabe mungkin, ya? Hahaha
Sewaktu pesan Bibimpap saya dapet dua macam saus: gochujang dan saus cabai biasa. Walaupun saya suka rabokki tapi tetap aja kok rasanya aneh kalau dimakan langsung. Mungkin karena gochujang pada rabokki sudah menyatu dengan rempah-rempah lain maka rasa asamnya itu masih bisa ditoleransi oleh lidah saya, berbeda halnya kalau saya makan gochujang langsung. Apalagi gochujang dari setiap resto bisa beda-beda.
4. Bakar-bakar Daging Di Gangnam
Level tertinggi dalam masakan Korea adalah memanggang daging. Agak bingung juga ya kenapa di setiap meja udah ada panggangan dan pengunjung memanggang daging sendiri, apa gak takut gosong ya? Mungkin itu sudah budaya orang Korea dan bagi mereka ada kepuasan tersendiri ketika berkumpul dan memanggang daging bersama.
Saya punya kesempatan berkunjung ke Gangnam itu sewaktu teman SMP saya Witri pulang dari Jakarta. Menurut dia harga di Tasik itu murah kalau dibandingkan dengan harga menu makanan di Jakarta, tapi ya tetap saja kan ujungnya juga habis 100 ribuan untuk dua orang. Nanti juga dikasih gratis kimchi sebagai pendamping, masih menurut Teh Sumar ya kimchi itu sebutan "Acarnya Abang Lee Min Ho". Karena kimchi berbahan dasar lobak dan sawi.
Gangnam ini masih berlokasi di Asia Plaza cuman jajaran komplek ruko, nggak di dalam mall. Jadi kalau dari pintu masuk sebelum masuk mall itu pasti udah ketemu si Gangnam.
Menurut kamu yang mana nih yang paling bikin penasaran? Atau gak ada satu pun yang bikin penasaran hahaha sharing dong di komentar!
Menurut kamu yang mana nih yang paling bikin penasaran? Atau gak ada satu pun yang bikin penasaran hahaha sharing dong di komentar!
18 Komentar
duu~ jadi laper :3
BalasHapusMakan dong :)
HapusWaaooo ngiler ama tom yum ramennya dan terlove ama bakar2 di gangnam nya, kok terjangkau banget ya :D
BalasHapusSekarang lagi booming ya makanan Korea, dan saya belum pernah cobain sama sekali dong :D
Kalau pecinta drakor kayak saya ini pasti gak mau ketinggalan dong Mbak Rey, ngeliat artis dan aktornya adegan makan ya pasti ikutan pengen makan hehehe
HapusMampir ke sini kok jadi laper..yummy banget tuh masakan Korea yang Korea monster..
BalasHapusLaper ya makan dong, jangan curhat wkwkwk bercanda kak :D
HapusKalau dia kebetulan ganti ke profile blogger, setahu saya enggak broken link lagi, soalnya apa ? coba cek aja link google plus yang broken kemana mereka mengarah ? ke blogger kan ? lengkap bersama id profile bloggernya, yang memang sudah disiapkan sama blogger jika sewaktu waktu dia aktifp menggunakan profile blogger.
BalasHapusKadang sama makanan korea atau sejenisnya kurang excited gitu hahah, bukan apa2 sih yah, takut mahal... hahah, saya lebih sukan warteg aja, gak tahu kenapa, paling kalau lagi kayak dikit, makan di cafe, harga 17 ribuan hahah
Oh gitu ya Kang Ahmad, ngerti sekarang.. Akhirnya bisa tidur dengan tenang.
HapusMahal karena ngitung sama biaya sewa tempat, gaji karyawan, pajak, dll jadi kalau sekalinya makan di resto/cafe porsi 2 orang terhitung 100 ribuan, 50 ribuan kalau di lesehan. Perhitungan banget ya saya? Hahaha maklum udah jadi emak-emak otaknya sembako!
Teh dewi awet ngeblog na hihi saya br online lg😃
BalasHapusSaya mah urang tasik suka tom yum
Awet darimananya orang saya jarang posting hahaha
HapusTapi saya senang Kang Sopyan sampai sekarang masih aktif blogwalking, semoga kita sama-sama jadi blogger Tasik yang produktif ya
Fokus di awal kata ya, di blogger memang harus menggunakan profil blogger. Karna google+ sdh tidak berlaku di blogger. Kalau domain tidak di perpanjang ,url link halaman webku jk sudah di setting lagi maka seseorang akan di arahkan ke url tsb.
BalasHapusIya Mas Budi, saya pun baru pindah ke Profil Blogger baru-baru ini, kaget pas tahu broken link ada banyak berasal dari komentar. Terimakasih atas pencerahannya :)
Hapusbiar nggak lupa dan selalu ingat update terbaru di blog sobat, ijinkan saya untuk follow blog sobat ;)
BalasHapusMakasih mas, udah saya follow balik :)
HapusLiat makanannya jadi bikin lapar deh. Keliatannya paling enak yang nomor 2 sih, seger gitu, ada asam manis pedesnya. Kalo masakan Korea lebih ke rasa asam dan berkuah ya. Kalo saya sih lebih prefer masakana Jepang, apalagi salmon plus kecap asin, itu bikin mantap, hehehe...
BalasHapusResto masakan Jepang juga ada sebenarnya mas, cuman saya baru denger dimsum gitu seperti makanan yang dikukus. Baru keingat kayaknya udah lama saya belum mampir lagi di blognya mas Hendra ya hehe
HapusMantap wiasata kulinernya
BalasHapusTerimakasih
HapusHalo, saya Elsa! Terimakasih sudah berkunjung ke blog saya.
Saya akan senang jika kamu mau berbagi pendapat di kolom komentar.
Setiap komentar yang masuk akan saya usahakan balas secepatnya!