Jaka Tarub Yang Mencuri Selendang Bidadari



Seorang peri bernama Seon Ok Nam datang ke dunia manusia dan mandi di air terjun Gunung Goryeong. Peri Seon tak bisa kembali ke kayangan karena pakaiannya dicuri oleh seorang penebang kayu. Kemudian Peri Seon menikahi si penebang kayu dan hidup bersama hingga memiliki dua anak, tetapi suaminya mati terjatuh dari tebing. Karena sudah tak bisa terbang, Peri Seon memutuskan tinggal di bumi untuk menunggu reinkarnasi suaminya.

Kisah Jaka Tarub dan Tujuh Bidadari merupakan cerita rakyat di Indonesia sebagai leluhur Kerajaan Mataram, dimana saat itu Mataram adalah dinasti yang menguasai poilitik di tanah Jawa sejak abad 17. Dikisahkan seorang pemuda bernama Jaka, ia berasal dari Desa Tarub, menemukan tujuh bidadari yang sedang mandi di bawah air terjun. Jaka mencuri selendang salah satu bidadari, yang mengakibatkan Nawangwulan ditinggalkan oleh saudari-saudarinya dan harus tinggal di dunia manusia.

Kini kisah Jaka Tarub bisa kita temukan pada drama korea bergenre Fantasi, Mama Fairy and The Woodcutter (Ibu Peri dan Si Penebang Pohon). Entah bagaimana ceritanya orang Korea bisa menemukan ide dasar yang sangat erat berkaitan dengan cerita rakyat di negara kita, namun jika kamu suka dengan sejarah, menonton drama ini pasti sangat memuaskan karena memakai alur maju-mundur dimana setting cerita bertempat di masa kini.

Professor Jung dan Kehidupan Sebelumnya


Professor Jung Yi Hyun, adalah seorang dosen di umurnya yang masih muda. Ia memiliki rumah sendiri dan hidup bersama asistennya, Kim Geum.

Professor Jung memiliki insomnia akut, ia sering mengunjungi psikiater wanita bernama Lee Ham Sook. Dalam setiap sesi konsultasi, Dokter Lee selalu meresepkan melatonin agar Professor Jung dapat tidur nyenyak, namun masih saja tidak berhasil. Masalahnya, setiap kali Professor Jung mencoba untuk tidur, ia selalu memimpikan dirinya sebagai penebang pohon yang bertemu peri dan mandi bersama di bawah air terjun.

Menurut saya sebagai penonton, hmm.. Itu mungkin bayangan-bayangan kehidupan sebelumnya. Orang Korea percaya pada reinkarnasi, sehingga mereka menganggap bahwa setiap orang punya kilas balik kehidupan sebelumnya.

Kim Geum dan Professor Jung pertama kali singgah di Kafe Peri.


Pada suatu hari, Kim Geum mengajak Professor Jung pulang kampung. Di perjalanan mudik, mereka singgah di sebuah tempat bernama "Kafe Peri". Banyak keanehan yang mereka temukan, dari mulai nenek barista yang memakai baju tradisional dengan bunga yang tersemat di rambut, dan menu yang aneh!

Menu Kopinya:

Air Mata Rusa

Tidak, Putri!
Keanggunan Tuan Putri
Air Hitam


Mereka berdua memesan "Air Hitam" karena terdengar paling masuk akal. Setelah menghabiskan kopi, mereka berdua melanjutkan perjalanan mudik dan tidur di rumah orang tua Kim Geum. Namun sejak saat itu Professor Jung bisa tidur nyenyak tanpa terganggu oleh mimpi-mimpi yang sama.

Peri Seon Hidup Sebagai Barista


Peri Seon memiliki dua wujud, wanita muda dan nenek tua.


Sementara nenek barista ternyata adalah wujud lain dari Peri Seon yang ribuan tahun silam kehilangan 'selendang' sehingga tak bisa kembali ke kahyangan. Selama ribuan tahun, Peri Seon mempelajari cara membuat kopi kemudian ia menjadi seorang barista di truk dekat kampus tempat Professor Jung mengajar.

Peri Seon menyadari bahwa Professor Jung adalah reinkarnasi dari suaminya. Namun di sisi lain, Kim Geum telah menyukai Peri Seon lebih dulu, dan hubungan Kim Geum dengan Professor Jung yang semula akrab lama-lama mulai renggang.

Kim Geum ternyata adalah reinkarnasi dari seorang dewa, yang sejak dulu telah menyukai Peri Seon. Namun Peri Seon menghilang dan menikahi seorang manusia di bumi.


Kim Geum menyukai Peri Seon lebih dari Professor Jung.

Selain itu masih banyak keanehan-keanehan yang ditemukan pada drama ini, seperti anak dari Peri Seon bernama Jeom Soon memiliki wujud seekor harimau. Jeom Soon memiliki kemampuan berubah menjadi manusia dan kucing, namun tetap saja ia harus mengendalikan diri untuk tidak memakan daging, karena jika dilanggar maka orang-orang bisa melihat wujud aslinya.

Secara keseluruhan Mama Fairy and The Woodcutter memberikan tontonan yang unik karena memadukan sejarah dan fantasi. Sayangnya menurut saya pribadi, Korea seperti belum siap membuat drama fantasi terlihat lebih realistis. Ada banyak penampakan hewan-hewan yang terlalu dipaksakan, seperti kucing dan rusa yang bisa berbicara.



Judul: Mama Fairy and The Woodcutter / Ibu Peri dan Si Penebang Pohon
Sutradara: Kim Yun Cheol
Penulis: Dol Bae (webcomic), Yoo Kyung Sun
Jaringan: tvN
Jumlah Episode: 16 (Selesai)
Tanggal Rilis: 5 November - 25 Desember 2018
Pemain: Moon Chae Won, Ko Du Shim, Yoon Hyun Min

Posting Komentar

13 Komentar

  1. Mirip-mirip cerita Jaka Tarub juga

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mirip, tapi dikembangkan lagi, ada unsur reinkarnasi :D

      Hapus
  2. bulan puasa sebentar lagi tiba nih teh,..blog ini menurut saya sangat bagus lah untuk dikunjungi karena memiliki rekomendasi film yang hot-hot dan keren-keren, salah satunya film ini,...widih melihat cover filmnya aja udah meleleh, pemerannya itu ganteng dan cantik oi,..ha-ha,..sepertinya harus nonton ni,..ea

    BalasHapus
    Balasan
    1. Baru pulang liburan nih, wah ternyata ada Mas Kuan Yu nongol.. sip deh ntar saya tambahin review film dan drama yang hot-hot jhahaha

      Hapus
  3. Balasan
    1. versi korea bro.. biar makin baper hahaha..

      Hapus
  4. Mungkin pembuat ceritanya memang banyak mempelajari Urban legend termasuk dari Indonesia, sehingga dapat inspirasi untuk drama ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa jadi, karena mereka yang bergelut di bidang film/drama senang mempelajari sejarah di berbagai tempat untuk dijadikan ide cerita.

      Hapus
  5. ini jaka tarub versi korea ya mbak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. bedanya kalau di cerita ini, si bidadari menunggu reinkarnasi suaminya.

      Hapus
    2. kalau di Versi Indonesia, akhirnya Bidadari tau siapa pencuri selendangya gara-gara persediaan berasnya habis, beda banget endingnya ya,,,

      Hapus
  6. drama korea ini selain ada yang mirip-mirip versi Indonesia, juga ada yang versi China atau mandarin. Mungkin bisa diulas juga tu dan perbandingannya dengan yang versi korea.

    BalasHapus

Halo, saya Elsa! Terimakasih sudah berkunjung ke blog saya.
Saya akan senang jika kamu mau berbagi pendapat di kolom komentar.
Setiap komentar yang masuk akan saya usahakan balas secepatnya!