Pengalaman Menulis Untuk Media (Brilio, UC News, IDN Times)



Pernah saya mengalami putus asa dalam ngeblog karena penayangan sedikit. Padahal kalau saja waktu itu saya memperbaiki pola dalam blogwalking, mungkin saya tidak perlu menelantarkan blog tersayang ini dan malah memilih mengirimkan tulisan saya ke media. Tapi tak apa-apa, blog saya gak akan marah, paling dimarahin blogger lain karena gak konsisten! Hahaha..

Nah sebagai gantinya, saya akan membagikan pengalaman saya agar bisa menebus kesalahan menghibur teman-teman blogger. Ini post hiburan ya, jangan baper!

1. Brilio.net


Halaman Creator Brilio


Awal mula searching di google "menulis dan dibayar", kemudian saya menemukan halaman Creator Brilio yang beralamat di http://creator.brilio.net dimana setiap tulisan yang dikirimkan oleh anggota akan berkesempatan mendapat imbalan uang tunai hingga 200 ribu. Benarkah, semudah itu?

Tentu tidak, Ferguso. Setiap artikel yang kamu submit akan diperiksa oleh Tim Editorial Brilio, jika lolos audit maka akan dimuat di Creator's Feed https://www.brilio.net/creator/ . Tapi tidak sampai disana, artikelmu harus unik dan tampil di halaman utama Brilio, barulah artikelmu bisa dibayar.

Jika tidak masuk halaman utama, maka tidak akan dibayar. Pihak Brilio menjadikan semua tulisan yang masuk sebagai konten eksklusif mereka. Dengan menayangkan artikel para creator, maka Brilio mendapat pemasukan dari iklan, tetapi tidak semua artikel yang tayang bisa dibayar.

Dari 7 artikel yang saya ajukan, semuanya lolost audit dan tampil di Creator's Feed. Tetapi hanya satu artikel yang lolos ke halaman utama dan mendapat bayaran. Cuplikan di atas adalah bayaran akhir yang saya terima, senilai 194.000 telah dipotong pajak 3%. Tidak jelas apa alasan Brilio meloloskan artikel saya, karena jika dilihat dari jumlah penayangan, artikel-artikel saya yang lain justru lebih banyak dibaca dan artikel yang lolos ke halaman utama ini pun pembaca-nya tidak seberapa.

2. UC News / UC We-media

Halaman Kontributor UC News

UC News ini menjanjikan penayangan yang besar karena banyaknya pengguna aplikasi mereka, bahkan artikelmu bisa langsung dikomentari oleh pembaca. Walaupun menerapkan perhitungan yang ribet, tapi saya suka karena jelas. Disini kamu harus menjaga reputasi kamu dengan KREDIT tidak boleh kurang dari 80, dan POIN INDEKS minimal 40 untuk bisa mendapat pembagian dari keuntungan iklan. POIN INDEKS menentukan seberapa aktif kamu dalam membuat konten.

Ketika indeks saya sudah mencapai 40 dan kredit saya bertahan di angka 100, pihak UC News belum menyetujui akun saya mendapat keuntungan dengan alasan usia akun yang belum melebihi 7 hari. Sayangnya setelah 10 hari pun, akun saya belum juga disetujui dan malah mendapat hukuman pengurangan kredit -30 dengan alasan konten vulgar. Dengan skor kredit yang kini menjadi 70, saya pun tidak mendapat keuntungan, kecuali jika saya membuat 10 konten lagi agar kredit menjadi 80 untuk bisa memenuhi kriteria.

Saya tidak bisa menerima ini, karena konten saya sama sekali tidak ada unsur vulgar. Bahkan ketika dikomplen ke pihak UC News pun sama sekali tidak ada respon, seperti berhadapan dengan robot.

Banyak creator-creator lain yang berhasil mendapat bayaran dari UC News. Namun karena saya mendapat hukuman yang terkesan mengada-ngada, maka saya berhenti.

3. IDN Times Community

Halaman IDN Times Community

Dari semua peluang untuk menjadi penulis bayaran, IDN Times sepertinya yang paling menjanjikan, dan perhitungannya tidak ribet. Asalkan artikelmu original dan lolos audit, maka kamu langsung bisa menukar poin menjadi uang tunai. Sebagai ilustrasi, dari 350.790 page view, maka kamu akan mendapat poin sebesar 3.500 dan dapat ditukar menjadi uang Rp 350.000.

Tetapi kenyataannya tidak semanis itu. Saya mengirimkan 2 artikel pada Januari 2019, saya langsung menerima email notifikasi bahwa artikel saya sudah diterima oleh Redaksi IDN Times. Namun hingga posting ini ditulis, artikel saya masih berstatus pending, tidak ditayangkan, tapi tidak ditolak. Padahal jika seandainya ditolak pun saya bisa menerbitkan artikel tersebut di media lain atau mungkin di blog ini. Yang penting tulisan saya bisa muncul ke dunia.

Mengapa sampai saat ini, IDN Times belum meninjau artikel saya? Apakah mereka sedang kekurangan staff, atau ini cara halus untuk berhenti menerima tulisan-tulisan dari Community? Entahlah, jika kalian punya pendapat sendiri, silakan komen di bawah ya.

Jadi, kesimpulannya..



  • Rumput tetangga terlihat lebih hijau, tapi rumput di halaman rumahmu juga perlu diurus. Sepintas media menjanjikan bayaran yang besar, tapi pada kenyataannya mereka tetap manusia, yang bisa saja kewalahan menyeleksi tulisan-tulisan yang masuk sehingga tidak semua artikel yang tayang bisa langsung dibayar. 
  • Menulislah di blog sendiri. Walaupun tidak mendapat imbalan apa-apa di awal, tetapi dengan konsisten dan komitmen yang tinggi bukan tidak mungkin suatu hari nanti blogmu akan menjadi sumber penghasilan terbesar. 
  • Menulislah dengan sepenuh hati. Semakin banyak orang merasakan manfaat dari tulisanmu, semakin blog kamu punya tempat di hati pembaca, dan kamu berkesempatan membangun brand sendiri. Kalau sudah punya brand sendiri dan trafik tinggi, jangankan Adsense, lapak iklan mandiri saja pun orang bakal berani bayar di muka!


Gini-gini juga, saya pernah bayar lapak iklan di situs streaming drama HAHAHA!



Ngeri-ngeri sedap kalau mengingat pengalaman itu. Dulu saya bayar 450 ribu per bulan untuk menaruh banner dengan link yang mengarah ke blog khusus jualan. Itu baru saya aja, belum lagi kalau yang sewa lapak ada banyak kan, bisa gajian tiap bulan. 

Posting Komentar

69 Komentar

  1. Enggak dibsyar itu nyesek ya teh,..he-he,..dulu pernah sempat mau nulis di uc news tapi saya pikir-pikir kok sulit amat ya buat dapatkan uangnya,..jadi lebih baik enggak nulis,..ha-ha,..untuk nulis di IDN times daya sendiri belum pernah ya merasakannya,....jujur secara pribadi ada baiknya saya menulis untuk blog saya sendiri,..he-he 😀

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pembayarannya juga ribet mas, harus lewat Payoneer. Iya mas lebih baik nulis di blog sendiri, semua tulisan adalah konten milik kita, dan semua penayangan kita sendiri yang dapat.

      Hapus
    2. Saya pernah nulis di UC, awal-awal bayarannya bagus, banyak hadiahnya lagi. Tapi sejak setahun lalu, bayarannya minim banget, UC sudah jadi miskin. Pembaca 80rb bisa tidak nyampe 1$. Jadi, sudah setahun saya mundur....

      Hapus
    3. Masih banyak kok cara lain untuk menghasilkan uang dari tulisan, yang paling menjanjikan menurut saya adalah mengelola blog sendiri.
      Thanks ya buat sharing-nya. Kalo saya mundur dari UC sejak ada pengurangan poin yang terkesan dibuat-buat, mau protes juga percuma karena selalu dapet balasan robot.

      Hapus
  2. Terimakasih banget sharing-nya, saya jadi dapat gambaran tentang tulis menulis ke media ini...buat saya, dengan memiliki blog, saya lebih mudah mengekspresikan pikiran saya dalam tulisan...=D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Praktis, begitu ada ide, tinggal publish.. Kalau ke media kan pasti butuh proses seleksi dulu :)

      Hapus
  3. Wahhh kalau mempercayakan tulisan ke media agak lebih enak sih, karena mereka juga sudah punya pangsa pasarnya sendiri.. dan jika artikel kita bisa penayangannya bagus juga bisa masuk ke trendingnya mereka, pernah juga cuman udah berhenti sih.. sistem pembayarannya lama bangett T.T

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya juga pada awalnya optimis karena mereka sudah punya nama, traffik tinggi, sekali artikel kita tayang maka pasti dibaca banyak orang. cuman ya itu, pencairan lama.. lebih enak jualan sih kalo saya, yang uangnya bisa langsung cair, hahaha

      Hapus
    2. Kak mau nanya, klo daftar di brillio itu harus pake rekening bank BCA yah, ? Ngak boleh bank lain?

      Hapus
    3. Iya kak, sebaiknya pakai rekening BCA. Kalo bukan rekening BCA katanya bisa jadi lebih lama keterimanya.

      Hapus
  4. Wah... Wah... Kakak ternyata pernah nyoba nulis-nulis untuk media-media itu. Makasih Kak sharing-sharingnya. Keren sih bisa nulis di sana, tapi ternyata ribet untuk urusan pembayaran dan juga ada yang penayangannya belum jelas kapan.
    Aku sendiri beberapa kali disarankan temen-temen nulis di media-media lain, tapi nggak mau dengan alasan "males ribet-nya" dan pastinya harus mengikuti kemauan mereka biar lolos seleksi. Iya kan Kak?

    Semoga kali ini, kita semua konsisten blogging. Semangat Kakak!

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalo terasa ribet tinggalin aja, toh masih banyak cara menghasilkan uang dari menulis. soalnya penulis itu menghabiskan sebagian besar waktunya untuk menghasilkan konten, jangan lama-lama ngurusin pembayaran yang ribet. ntar malah kayak saya, cape iya, dapet duit kagak.. hahaha

      Hapus
  5. tahu dong tumblr menghentikan semua konten dewasa secara tiba2, padahal filter mereka juga gak jalan dengan baik, banyak fanfiction page yang diban dan dikategorikan konten dewasa. Bahkan ada yang langsung dihapus. Tahu dong google plus udah gak ada sekarang. Padahal sudah banyak blogger yang memiliki bejibun pengikut atau circle di akunnya. Belum lagi friendster yang sekarang udah gak ada.

    Enak emg bikin konten di situs2 populer tapi belum tentu konten kita akan ditampung untuk selamanya. belum tentu hipwee, idn news, ucnews ada untuk selamanya. saat konten kita jadi eksklusif milik pihak2 tersebut kita jadi tidak punya kendali akan konten kita sendiri. Lalu kalau misal si situs2 itu melakukan perubahan yang akan menghapus artikel kita. Olohok aja kita mah.

    Lebih baik posting di blog sendiri karena kita punya kuasa penuh akan apa yang kita tulis. Gak ada bayaran but you know things will pay off. We don't know when but it will. We don't know in what form, but it will.

    Tetap konsisten menulis ya, teh! hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. WHAT?! Terus kemana lagi dong nyari konten dewasa kalo gak ada di tumblr?
      #salahfokus

      Hapus
  6. Aku mah kurang pinter menulis hihi
    Pernah nyoba beberapa juga cm hasil nya nihil
    Skrng malah enakan sendiri aja bikin web web agc😃

    BalasHapus
    Balasan
    1. yang penting bisa menghasilkan uang halal dari ngeblog itu sudah luar biasa kang sopyan, semua orang itu unggul di bidang yang mereka sukai

      Hapus
  7. Wahhh setiap nulis dapat penghasilan enak banget yak :D, PENGEN JUGAAAAAAAAAAAAAAKKKKKKKKK

    BalasHapus
    Balasan
    1. terimakasih sudah komen di blog ini kak andrie

      Hapus
  8. Saya juga pernah punya pengalaman mengirimkan tulisan di web media BABE (Baca Berita), dan saat pertama kali mengirimkan tulisan langsung diterima dan dapat bayaran 50 ribu. Tapi uang itu ngggak bisa dikirimkan ke rekening karena syarat saldo minimumnya harus 200 ribu. Jadi karena habis itu saya nggak pernah kirim tulisan lagi ya uangnya sampai sekarang nggak diambil. Malahan sekarang setahu saya BABE udah nggak nerima tulisan lagi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. nyesek banget ya, padahal kalo mau bayar ya bayar aja, gak perlu pake syarat minimum penarikan.. toh memang itu hak kita kok.
      sepertinya sengaja diatur minimum penarikan segitu supaya anggota aktif menulis, tidak berhenti setelah selesai satu konten.

      Hapus
  9. Bisa coba juga nulis di Detik.com beb, untuk tema traveling, kayaknya ga ada imbalan uangnya sih, tp byk keuntungan lain

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pernah nulis di blogdetik. Tapi sekarang mau fokusin di blogspot aja kak biar lebih praktis mengelola konten dari satu platform. Yep, selalu ada imbalan dari menulis, walaupun tidak selalu berupa uang.

      Hapus
    2. Teh, ada alasan spesifik gak, kenapa cenderung ke blogspot daripada ke wordpress. Soalnya banyak pro blogger ngasih rekomendasi pake wordpress daripada blogspot. Kalo sudut pandang teteh gimana?

      Hapus
    3. Sebenarnya gak ada alasan khusus. Mungkin karena blogspot produk Google, hosting gratis, saya udah terlanjur bikin jadi mending nerusin yang udah ada aja daripada bikin baru.

      Hapus
  10. Saya sudah sering sich di PHP sama media media seperti di atas, janjinya todak semanis tawaran awal

    BalasHapus
    Balasan
    1. Move on aja lah kak. Nulis di blog sendiri lebih asyik. Lagian media-media lain belum tentu bisa menyimpan tulisan kita selamanya.

      Hapus
  11. Saya malah penasaran nulis di media selain blog sendiri. Lebih untuk uji nyali aja sih hehehe...

    BalasHapus
  12. Wah, sama yang idntimes kak. Sampe skrg pending gak tau kejelasan. Udah setahun lebih haha

    BalasHapus
    Balasan
    1. mungkin udah gak nerima tulisan creator ya hahaha

      Hapus
  13. Hallo kak saya creator di brilio.net juga, dari 11 artikel yg publised. Cuman 1 yang dapat reward/dibayar. Namun bayarannya juga lama butuh waktu nunggu bulan berikutnya tgl 20an. Bener ga kak tgl 20an?

    BalasHapus
    Balasan
    1. bener kak. yang penting data-data pembayaran yang kita cantumin udah terverifikasi, tunggu aja.

      Hapus
  14. Hi teh, udah lama gak main ke sini. Apa kabar? Kalo saya gak tertarik buat nulis di media, mending nulis buat blog sendiri. Urusannya bisa ribet. Kalo artikel udah tayang di media, berarti gak boleh tayang di blog lagi ya. Payment digantung aja gak enak, apalagi cinta digantung, eh naon ieu hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mas, gak enak digantung-gantung gak ada kepastian, masih lebih enak nulis di blog sendiri walaupun gak menjamin bayaran uang tapi bisa membawa kita pada peluang :)

      Hapus
  15. Saya nulis juga di UC News. Alhamdulillah udah pernah Payout sekitar 200 dollar. Tp sekarang sulit sekali dapat recehan. Kaya dikurangi terus gitu sama sananya.
    Selain itu juga pernah coba nulis di babe (baca berita). Alhamdulillah, setelah mencoba dan mencoba, semua artikel saya gk ada yg diterima disana. Saya berhenti deh

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah selamat ya udah payout, kalo saya lebih cepat nyerah karena kena diberi sanksi yang terkesan mengada-ngada gitu hahaha

      Hapus
  16. Thx banget infonya. Sekarang masih nulis di UC, tapi emang lagi nyari alternatif lain. Ternyata meski bayaran UC sekarang bikin istighfar, tetep masih mendingan dibanding yang lain ya. At least UC gak main PHP (pendingan terus itu tulisan) dan meski di UC proses gajian sekitar sebulan, tapi at least udah pasti bakal dibayar.

    Kadang suka nyesek ya klo ada yang bilang 'ih enak ya kerja di rumah (nulis)'. Dalem hati 'belon tau aje lu' (sambil nangis di pojokan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Udah pernah pay out dari UC ya mbak? Keren..
      Walaupun perhitungannya ribet tapi seenggaknya ada pegangan karena dibayar bulanan seperti karyawan.
      Sepintas bekerja dari rumah itu terkesan lebih santai dibanding bekerja kantoran, padahal sama-sama bisa merasakan stress.

      Hapus
    2. Hehehe alhamdulillah payout hampir tiap bulan :D

      Iya, kelebihan UC itu. Meski mereka gak nentuin tgl tetap kapan 'gajian', tapi setidaknya gak telat lebih dari sebulan.

      Hehehe iya ya, namanya nyari duit mah gak ada yang enak.

      Hapus
    3. Kalo metode pembayarannya pakai payoneer atau transfer bank? katanya kalo penghasilan kita kurang dari jumlah minimum, dimasukkan ke bayaran bulan depan apa betul?

      Hapus
    4. Duh maaf baru bales. Kalo pake payoneer min PO $50, klo transfer bank (apa aja) min PO $125. Iya klo saldonya tidak mencukupi, bakal diakumulasi di bulan depan.

      Hapus
    5. kalo dikonversi ke rupiah sekitar 700rb kurang lebih, eh?
      berarti kurang dari segitu, dimasukkin ke bulan depan bayarannya.
      nah kalo penghasilan kita cuma 100rb per bulan baru bisa cair setelah 6 bulan dong.
      thank you mbak berguna sekali infonya.

      Hapus
  17. thanks sharing pengalamannya mbak, padahal saya udah mau mulai nulis di brillio nnih, setelah baca pengalaman mbaknya kayaknya gajadi dehh.. ribet ternyata.. mending di blog sendiri aja., hihihii

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama-sama kak, pengalaman yang saya tulis ini realita menulis untuk media. tidak selamanya artikel kita mendapat bayaran berupa uang. tetapi cukup bermanfaat untuk yang sedang membangun branding.

      yang paling penting, tetap semangat menulis ya!

      Hapus
  18. Pernah coba kaskus kreator gk neng, disana gk terlalu ribet, hanya tergantung view, bila dilihat 100,000 orang, neng bakal dapet Rp. 100,000. ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Belum pernah. Makasih ya infonya, untuk saat ini saya pengen ngebangun personal branding blog sendiri :)

      Hapus
  19. Trimkasih kak infonya, pengin nulis di situs2 diatas, tapi sepertinya kurang menjanjikan juga hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. lebih menjanjikan menulis di blog, asalkan serius digarap pasti terbayar. Happy writing!

      Hapus
  20. Terimakasih infonya sangat bermanfaat saya jg mengalami hal yg sama terkait brilio.net.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Anda blogger juga? Boleh dicantumkan url-nya supaya bisa saling follow.

      Hapus
  21. Sore. terima kasih sudah berbagi. ada keinginan untuk mencoba menulis di media-media, tapi saya urungkan saja hehehe lebih baik menulis di blog sendiri ya walaupun kurang konsisten hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. semangat kak menulis di blog sendiri, kalo bisa konsisten minimal 1 day 1 post dan ikuti topik-topik yang sedang hangat supaya peluang keterima adsense nya gede.

      Hapus
    2. Siap Mbak. Terima kasih masukkannya

      Hapus
  22. Terima kasih ya kak informasinya. Aku baru aja mau nulis di Brilio. Tp ngeliat postingan kakak ini so ga jadi deh. Ribet gt. Skrg aku mau ngembangin blog aku sendiri aja deh kak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semangat ya kak menulis di blog sendiri. Menulis di media bagus buat mencari ketenaran, tapi bukan pilihan yang tepat untuk penghasilan tetap.
      Saya pun menulis di blog ini belum bisa konsisten, tetapi ketika saya paksakan menulis, selalu ada hal baik yang terjadi setelahnya baik itu berupa tawaran job menulis atau pembelian backlink.

      Hapus
  23. Mbak dewi, artikel di IDNtimes itu pun tidak bisa dipasang backlink ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tidak bisa kak. Di IDNtimes penulis menjual tulisan, bukan menanam backlink.

      Hapus
  24. permisi tanya, Saya barusan kirim konten untuk Brilio, tapi uda satu minggu ga ada kabar, cuma masuk "under review" , biasa berapa lama ya tunggu kabarnya? kalau di tolak kan bisa untuk media lain artikelnya, ini ga ada kabar gitu, haha
    pengalaman saya di media lain ga segitu lama soalnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau udah seminggu gak ada kabar, berarti artikelnya gak diambil sama mereka. Lebih enak kalau penulis dan perwakilan redaksi bisa komunikasi secara real time, biar ada kejelasan mau ditayangkan atau nggaknya.

      Hapus
  25. Terimakasih mbak. Awalnya tertarik mau nulis di media dengan impian nulis 1 artikel dibayar 200k, eh ketemu sama pengalaman pribadi mbk. Ditambah creator brilio sudah tutup untuk hal pembayaran atau reward jadinya nggk jadi, hehe. Ditambah lagi ribet, dll. Pokoknya terimakasih mbk share pengalaman mbk sangat berguna. Hatur nuhun

    BalasHapus
    Balasan
    1. Baru tau kalo creator brillio sekarang udah tutup. Semangat ya kak, masih banyak peluang untuk menulis!

      Hapus
  26. Makasih udah share pengalamannya kak, kalau aku sih baru mau coba2, kak kalau dari blog pribadi itu kita bisa dapet uangnya itu gimana? Boleh di share juga gak soalnya aku tuh pemula banget

    BalasHapus
    Balasan
    1. bisa dapet dari google adsense, jual backlink, atau review produk. saya juga belajar otodidak, semangat ya kak!

      Hapus
  27. Terima kasih sudah share, jarang yang share pengalaman menulis untuk media. Itu Brilio agak aneh ya? Semua tulisan masuk jadi konten eksklusif tapi yang dibayar hanya yang tampil di halaman utama (?). Kebijakan yang aneh, tidak adil untuk penulis. Mereka mengambil hak eksklusif tanpa ada imbalan. Kasarnya penulis jadi buang waktu, memperkaya corporate doang.
    Kebetulan saya bekerja di industri kreatif yang erat dengan hak cipta, dan baru kali ini saya mendengar ada kebijakan seperti itu. Kerja keras orang tidak dihargai. 😅

    BalasHapus
  28. Iya ya, kalau melihat dari pengambilan konten eksklusif dan sistem pembayaran yang tidak transparan, kerja keras orang seperti tidak dihargai. Akan tetapi masih ada aja orang yang mau, entah itu untuk menambah pengalaman atau batu loncatan.

    BalasHapus
  29. Baca-baca gini menyenangkan ternyata, awalnya mau coba kali aja menyenangkan untuk kiirm-kirim artikel. Padahal klo ketolak ya sakit, sama kayak kirim novel tapi di tolak karena gak sesuai dengan tema dari penerbit. hehe

    BalasHapus
  30. hai kak, aku baca ini juga lagi mempertimbangkan untuk menulis ke media. Ternyata menulis lalu dibayar itu tak seindah kelihatannya ya, harus melalui proses yang gak mudah.

    Aku baru buat blog nih kak, ada tips buat promosiin dan numbuhin traffic selain promote di sosmed sendiri ga ya? Masih semangat nulis sih, tapi lama-lama agak sedih juga trafficnya masih di bawah 100 :"

    BalasHapus

Halo, saya Elsa! Terimakasih sudah berkunjung ke blog saya.
Saya akan senang jika kamu mau berbagi pendapat di kolom komentar.
Setiap komentar yang masuk akan saya usahakan balas secepatnya!