Februari 2019, waktu dimana saya menyadari bahwa bekerja kantoran tidak menjamin 100% keuangan menjadi lebih baik. Saya pernah menyerah pada online shop, akhirnya melamar dan diterima oleh sebuah perusahaan yang ternyata adalah perusahaan penipu. Tidak mau menerima gaji dari uang haram, saya memutuskan berhenti.
Masih banyak lowongan kerja asalkan saya sungguh-sungguh mencari, tapi hati saya cenderung cepat menyerah karena merasa tidak cocok dengan rutinitas perjalanan rumah-kantor yang menurut saya tidak sebanding dengan gaji.
Upah minimum kota Tasikmalaya adalah sebesar Rp 2.086.529, tapi kenyataannya masih banyak pekerja digaji kurang dari 1 juta, tidak peduli apakah ia bekerja di perusahaan kecil atau besar.
Dari pertimbangan itulah, saya memutuskan bekerja freelance setidaknya sampai saya menemukan peluang yang bagus. Pekerjaan dengan gaji tinggi, menuntut kemampuan yang memadai.
Melunasi Hutang!
Mei 2019, mulai terpikirkan untuk mengembangkan cara baru. Bemodalkan ilmu pengetahuan dan pengalaman yang saya dapat dari perusahaan penipu itu, saya perbaiki, coba, perbaiki lagi, dan begitulah terus-menerus sampai saya menemukan teknik sendiri yang benar-benar bisa dipakai untuk menjual.
Tidak terasa dua bulan pun berlalu. Smartphone yang dulunya sepi sekarang jadi gacor lagi, hutang ke bank bisa dilunasi, kebutuhan sehari-hari tak perlu pusing lagi.
Saya kapok dengan yang namanya berhutang. Di dekat tempat tinggal saya, seperti hal yang lumrah jika kita mengajukan pinjaman ke bank atau koperasi, bahkan rentenir demi segala jenis keperluan. Padahal, menciptakan hutang ketika kita tidak punya beban, adalah sebuah pilihan bodoh.
Ini blog saya khusus jualan www.natureve.store, kenapa nggak beli .com? Ya karena khusus jualan, saya pikir keren aja gitu kalau pakai .store hehehe.. Tolong dong sobat-sobat blogger, saya minta kritik dan masukannya!
Selain saya, ada juga kontributor lain yaitu; Hendri Hendriyana dan Awen Fals. Mungkin Anda berminat ikutan jadi kontributor? Hehe..
Mau Investasi, Gimana Nih?
Saya selalu percaya bahwa pengelolaan finansial memiliki 3 tahapan: lunasi, investasi, dan proteksi. Untuk bisa berkembang, kita harus melakukan semuanya secara berurutan. Lunasi dulu hutang-hutang, baru bisa berinvestasi. Karena saya sudah berhasil melunasi hutang, otomatis beban pikiran berkurang, maka saatnya bersiap untuk menghasilkan lebih banyak uang dan berinvestasi.
Kalau saya lihat di situs-situs keuangan, rata-rata investasi itu yang sifatnya tahunan seperti deposito berjangka, reksadana, saham, properti, dan emas logam. Saya belum ada niat kesana karena masih belum mampu, hahaha.. Jadi saya rencanakan investasi kecil-kecilan dulu lah ya.
- Stock barang (pengeloaan modal)
- Fasilitas usaha (rumah, internet, komputer, smartphone, domain, hosting)
- Karyawan (marketing, customer service, public relation, administasi)
Saya pikir tiga investasi di atas bisa juga diterapkan oleh pedagang-pedagang berbagai bidang, bedanya mungkin terletak di fasilitas karena kalau pedagang biasa harus sewa lapak/stand/ruko supaya bisa ditemukan pembeli.
Proteksi? Nanti Aja!
Kalau sudah membicarakan proteksi nih biasa temen-temen saya jadi alergi duluan, hahaha.. Karena banyak agen asuransi yang promosi sambil maksa, jadinya orang-orang terganggu. Saya pikir asuransi tidak cocok bagi mereka yang masih menganggur atau belum punya penghasilan stabil, karena buat kebutuhan aja susah, apalagi bayar premi..
Maka dari itulah, saya pengen memulai proteksi dengan menyiapkan tabungan masa depan dan dana darurat. Kita harus bersiap pada kemungkinan terburuk sekalipun agar hidup dengan baik. Memang sih, gak ada orang yang kepengen kena musibah atau masuk rumah sakit. Tapi kalau kita terlalu yakin akan baik-baik saja selamanya, artinya kita sombong!
Jadi saya berharap, bisa leluasa menambah kapasitas usaha supaya bisa menabung. Jangan tawari saya asuransi buat sekarang ini, karena saya masih belum kompeten di tahap investasi. Biarlah saat ini saya mengumpulkan dulu setidaknya dana darurat. Sebagai antisipasi
Maaf nih jadi kepanjangan.. Namanya juga artikel curcol ye, hehehe..