Pages

  • Home
  • Tentang Saya
  • Daftar Isi
  • Kontak
  • Term of Service
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
Diberdayakan oleh Blogger.

Ratu Elsa

    • Home
    • Jurnal
    • _Kehidupan
    • _Pengalaman
    • Review
    • _Drama
    • _Film
    • _Buku
    • Beauty
    • Sponsored Post

    Drama 'The World of the Married' ramai dibahas oleh kaum perempuan di media sosial karena menyinggung isu perselingkuhan dan pelakor (perebut laki orang) yang sangat akrab kita temui. 
    Sampai ada guyonan yang menyuarakan anti pelakor, "Ibu-ibu harus waspada.. Pelakor ada dimana-mana.."
    Bagi yang belum tahu, drama ini menceritakan Dr. Ji Sun Woo sebagai wanita sukses dan kaya tetapi disia-siakan oleh suaminya. Suaminya, Lee Tae Oh berselingkuh dengan wanita lain yang lebih cantik dan lebih seksi dari Sun Woo. 
    Selingkuhan Tae Oh, yaitu Yeo Da Kyung, adalah pelakor cantik yang tahu pacarnya sudah menikah tetapi masih saja mau melanjutkan hubungan. Apalagi Da Kyung ketahuan hamil ketika memeriksakan diri di rumah sakit tempat Sun Woo bekerja!
    Mari kita kesampingkan dulu soal teman-teman Sun Woo yang ikut merahasiakan perselingkuhan Tae Oh darinya. 
    Yang ingin saya bahas dari sudut pandang pribadi ialah, mengapa seseorang bisa berselingkuh? Dan jika pasangan ketahuan suka selingkuh, apakah pantas dimaafkan?

    Selingkuh adalah Penyakit, Bukan Kecelakaan

    Ji Sun Woo dan tetangganya, Son Je Hyuk.

    Pada tahun 2013, saya pernah merasa jenuh dalam sebuah hubungan LDR (Long Distance Relationship). Saya di Tasik, dia di Serang. Selama berstatus pacaran dengan dia, saya merasa kesepian karena gak bisa ketemu. Dia memutuskan pindah ke Tasik, supaya bisa sering ketemu. Tapi lama-lama dia makin posesif, selalu ingin tahu kegiatan saya, bahkan melarang saya bertemu dengan si A, si B, karena cemburu. Saya bilang mau putus, dia makin posesif, terus-terusan datang ke rumah. 

    Waktu itu saya masih labil, setiap dia bilang janji mau berubah, saya langsung luluh. Tapi ya gitu aja terus, posesif, seolah gak ada ruang buat saya bernafas. Akhirnya saya nekat, saya mendekati laki-laki lain supaya dia menjauh. Dia koar-koar di sosmed bahwa saya selingkuh, padahal memang saya sudah tidak mau melanjutkan, tapi dia terus bertingkah seperti korban.

    Itu kesalahan saya juga, karena tidak mengakhiri hubungan dengan benar. Harusnya kalau saya mau putus, saya berhenti hubungi dia, dan menyendiri sementara waktu. Sehingga saya tidak perlu nge-PHP-in pria lain.

    Setelah lepas dari mantan, saya pun menyendiri sekitar setahun. Bagi saya, sendiri adalah kemewahan terbesar dalam hidup. 

    Belajar dari pengalaman pribadi, penyebab saya selingkuh adalah karena merasa tidak puas pada hubungan itu. Bisa jadi karena dulu dia pernah ketahuan selingkuh, sehingga tanpa sadar saya menganggap selingkuh itu biasa. Saya bukan jatuh cinta pada orangnya, tetapi pada ekspektasi sendiri. Dan ketika sifat-sifat asli orang itu mulai keliatan, ekspektasi saya hilang, dan tidak tahu bagaimana mengakhiri hubungan. 

    Cara agar kamu tidak selingkuh: 

    • Jangan memulai suatu hubungan jika kamu belum siap. Sebaliknya, sibukkan diri dengan melakukan kegiatan produktif, kejar target, upgrade diri sendiri, sampai kamu bahagia dan bingung apalagi yang kurang. 
    • Terbuka pada pasangan dalam membicarakan segala hal. Kalau kamu merasa dia bukan orang yang bisa dipercaya, pikir-pikir lagi deh. Apakah dia orang yang tepat?
    • Jangan sombong dan naif kalian gak akan putus. Menurut Coach Relationship, Kei Savourie, "Anything can happen in relationship."


    Pengalaman Jadi Selingkuhan

    Yeo Da Kyung, orang ketiga.

    Lha, teros? Saya pelakor juga? Wkwkwk ketawa dulu yee. 

    Pada 2014 sewaktu saya berstatus lajang, ada pria yang ngajak ketemu. Saya pikir dia orang baik-baik, karena mengundang saya ke rumahnya, dan cuma sebatas ngobrol-ngobrol aja. 
    Saya mulai tertarik mengenal dia lebih jauh, jadi saya buka facebook dia. Eh ternyata dia sudah punya pacar, bahkan wanita itu menulis status bahwa pacarnya selingkuh. Otomatis saya jadi orang ketiga dong, padahal saya gak tahu bahwa pria itu udah punya pacar. 

    Alasan si pria ketemu saya, sama seperti posisi saya dulu sewaktu LDR. Dia udah gak mau ngelanjutin hubungan tapi gak tahu cara mengakhiri dengan benar, ditambah lagi pacarnya posesif juga. Sebenarnya kasian sih, saya bahkan sempat luluh waktu dia bilang ingin tetap komunikasi, tapi saya mulai realistis. 

    Saya pikir, apa gunanya merebut laki orang? Tidak keren. Jadi saya blok dia. Bukan karena saya dendam, tapi supaya dia menyelesaikan masalahnya sendiri tanpa melibatkan saya. 

    Pendapat saya: menjadi orang ketiga adalah kesalahan yang tidak disengaja. Mungkin ada wanita-wanita lain yang rela dijadikan simpanan demi kebutuhannya tercukupi, tetapi itu tidak berlaku bagi saya. Saya udah punya penghasilan sendiri, saya membiayai kebutuhan sendiri, saya baik-baik saja. 

    Cara agar kamu tidak jadi selingkuhan/orang ketiga:

    • Manfaatkan sosial media untuk menyelidiki orang sebelum mengenal lebih jauh. 
    • Berteman hanya dengan orang-orang positif. Mereka yang berada dalam hubungan sehat cenderung tidak membutuhkan siapa pun sebagai pelarian. 
    • Jika kamu tanpa sengaja menjadi orang ketiga, segera akhiri hubungan itu. "Maafkan diri sendiri karena telah bersikap ceroboh, perbanyak kegiatan positif," kata Lex De Praxis.


    Lalu, Bagaimana Rasanya Diselingkuhi?

    Ekspresi Ji Sun Woo ketika mulai mencurigai suaminya.

    Menyakitkan! Ini tentang mantan saya yang pernah LDR itu. Tahun 2010-2011, dia pacaran dengan saya sejak masih SMA, terus waktu dia ikut program praktek kerja di Jakarta, dia punya selingkuhan. Sepulang darisana, dia meminjamkan saya laptop, lalu saya menemukan foto dia bersama wanita lain. Memang sepenting apa ya, sampai-sampai foto itu harus dipindahkan dari hape ke laptop? Entahlah, saya gak peduli. Saya cuma berasumsi kalau saya dan dia belum pantas pacaran. Jadi saya lupakan. 

    Entah kenapa, saya jadi ketularan. Dulu dia pernah selingkuh, dan pada akhirnya saya selingkuh juga. Harusnya saya meninggalkannya ketika tahu bahwa dia bukan tipe orang setia. 

    Apakah tukang selingkuh pantas dimaafkan? Kembali ke masing-masing. Kalau menurut saya, setelah mengetahui pasangan berselingkuh, hubungan tak akan sama lagi. Terasa hambar. Ada kemungkinan dia selingkuh lagi, bahkan malah saya yang balik selingkuh. 

    Menurut Psikolog Dedi Susanto, hukum ciprat itu nyata. Ketika kamu berada bersama orang negatif, kamu akan ikut menjadi negatif sekalipun kamu membenci orang itu. Sepertinya karena saya dulu mempertahankan pria yang telah berselingkuh, sehingga saya jadi menganggap selingkuh itu sebagai hal yang biasa. Untungnya setelah lama putus dari dia, tahun 2016 saya bertemu orang yang memperlakukan saya dengan baik, dan saya pun bisa setia tanpa paksaan. 

    Cara agar tidak diselingkuhi:

    • Jangan posesif! Biarkan dia bercerita pada kita ketika dia merasa nyaman. Kalau dia gak pernah cerita, tanya aja langsung. 
    • Sering-sering mengapresiasi pasangan, misalnya bilang makasih udah nganter, meski itu adalah kewajiban dia. 
    • Sayangi diri sendiri. Kalau kamu mencintai diri sendiri dengan benar, kamu juga pasti tahu cara memperlakukan pasangan.


    Pria biasanya lebih gampang ketahuan selingkuh, karena ketika selingkuh cenderung bego dan nafsuan, jadinya berantakan. Maka, wanita juga bisa saja selingkuh, bedanya wanita lebih lihai dalam menutupi. Seperti dalam film Supernova: Kesatria, Puteri, dan Bintang Jatuh dimana tokoh utama wanita sudah menikah dan berselingkuh. Sudah pernah saya ulas disini: Cinlok Saat Wawancara.
    Continue Reading

    Review Senka Perfect Whip adalah sabun wajah yang saya gunakan selama 3 bulan ke belakang.

    Membersihkan wajah adalah tahap yang penting dalam merawat kulit. Sekalipun kita hanya berada di rumah seharian, sangat mungkin kulit kita memproduksi minyak dan terkena debu. Apabila tidak dibersihkan memakai sabun, kotoran yang ada di wajah tidak akan terangkat sempurna, bahkan berpotensi menimbulkan jerawat.

    Oleh karena itu, sabun wajah menjadi kebutuhan kulit supaya tetap bersih. Kulit yang bersih akan lebih mudah menyerap perawatan, terhindar dari jerawat, dan menentukan hasil akhir riasan.

    Review Senka Perfect Whip, Sabun Wajah untuk Kulit Kering




    Dikutip dari kemasan, "Pembersih wajah dengan busa melimpah. Kulit terasa lembut dan halus."

    Senka Perfect Whip ini produk dari Jepang, namun sudah dijual bebas di Indonesia melalui toko-toko kosmetik. Karena produk pembersih ini ditujukan untuk kulit kering, maka tidak ada klaim macam-macam selain membersihkan dan melembutkan. Jika kamu berharap memutihkan kulit atau mengecilkan pori-pori, kamu bisa pilih variant lain yaitu Senka Perfect White.

    Keunggulan utama yang ditawarkan: busa melimpah.

    Dikutip dari kanal Youtube: Female Daily Network, proses membersihkan wajah paling ideal adalah busa yang banyak sampai tangan kita pun tidak menyentuh langsung permukaan wajah. Dengan memberikan busa melimpah, Senka Perfect Whip dapat mewujudkan hal ini.

    Jenis kulit kering cenderung semakin kering setelah mencuci wajah, namun dengan Senka Perfect Whip yang mengandung asam hyaluronat, kelembaban akan tetap terjaga.

    Asam hyaluronat (hyaluronic acid) adalah suatu senyawa yang bisa mengikat air melebihi bobotnya sendiri. Sehingga ketika menggunakan produk dengan kandungan ini, kulitmu akan tetap lembab dan halus.

    Pengalaman Memakai Senka Perfect Whip Selama 3 Bulan

    Saya lebih suka membuat review ketika produk sudah mau habis, sehingga saya bisa leluasa menyampaikan kelebihan dan kekurangan produk tersebut.
    Saya membeli kemasan kecil 50 gram seharga 30.000 melalui aplikasi e-commerce, ternyata bisa terpakai berbulan-bulan dan masih tersisa sedikit. Kalau menurut saya pribadi, harganya tergolong mahal karena dua kali lipat dari harga pembersih produk lokal.

    Pertama, aroma yang menenangkan. Saya tergolong sensitif pada bau-bau yang menyengat, sehingga untuk produk ini saya kategorikan less-fragrance (minim pewangi).

    Teskturnya padat, creamy.



    Lumayan banyak juga sih busanya.


    Kedua, kamu tidak bisa menghasilkan busa melimpah dengan tangan kosong. Menurut informasi yang saya dapat dari blogger lain, untuk menciptakan busa sebesar bola ping-pong kamu harus memakai foaming net (kain jaring).

    Ketiga, adalah benar kulit tetap lembab setelah mencuci wajah. Dulu ketika memakai sabun wajah merk lain, kulit saya terasa sangat kaku sehingga boros pelembab. Tetapi kini hanya memerlukan pelembab seperlunya.

    Apakah bisa digunakan jenis kulit normal dan berminyak?

    Untuk kulit normal dan kombinasi, tidak masalah memakai Senka Perfect Whip. Karena menjaga kelembaban adalah penting untuk mewujudkan kulit mulus.

    Sedangkan untuk kulit berminyak, kamu bisa memakai variant Senka Perfect Whip Fresh Anti Shine. Mengandung ekstrak teh hijau yang dapat mencegah kelebihan minyak di wajah.

    Apakah produk ini sebanding dengan harganya?

    Dibanding pembersih lain yang pernah saya coba, produk ini tergolong mahal. Saya tidak membelinya lagi, bukan karena produk ini jelek, tetapi karena sudah tersedia produk lain dengan hasil serupa dan harga lebih murah. Namun secara keseluruhan, saya cukup puas dengan hasilnya yang membuat kulit bersih dan tidak kering setelah mencuci wajah.

    Demikianlah review Senka Perfect Whip selama 3 bulan. Apabila kamu memiliki kulit kering seperti saya, produk ini bisa dipertimbangkan karena bisa membersihkan wajah tanpa membuat kulit kering. 
    Continue Reading
    Newer
    Stories
    Older
    Stories

    About me

    Photo Profile
    Dewi Elsawati
    Blogger/Freelancer | Tasikmalaya

    Suka menulis review tentang drama, film, anime, dan buku. Saat ini sedang belajar meracik kopi sendiri. Kenali saya lebih lanjut.

    Drama Korea Februari 2021, Nantikan Penthouse 2 Tanggal 19

    Memasuki bulan yang penuh cinta, ini list Drama Korea Februari 2021 untuk menemani kamu merayakan Valentine. Drama yang dipenuhi genre perci...

    Popular Posts

    • WEBTOON The Second Marriage, Ratu yang Menikah Lagi
    • Pengalaman Menyapih Anak dengan Metode WWL
    • Daftar Prakerja Gelombang 5: Begini Cara Daftarnya di prakerja.go.id
    • Pengalaman Mengkonsumsi Suplemen Calcium D, Asifit, dan Nes V
    • Video Liburan yang Saya Coba-Coba Edit

    Blog Archive

    • ►  2021 (3)
      • ►  Februari 2021 (1)
      • ►  Januari 2021 (2)
    • ▼  2020 (16)
      • ►  Desember 2020 (2)
      • ►  November 2020 (1)
      • ►  Oktober 2020 (2)
      • ►  Agustus 2020 (2)
      • ►  Juli 2020 (2)
      • ▼  April 2020 (2)
        • Pria Tukang Selingkuh, Pantaskah Dimaafkan?
        • REVIEW Senka Perfect Whip (Pemakaian 3 Bulan)
      • ►  Maret 2020 (1)
      • ►  Februari 2020 (2)
      • ►  Januari 2020 (2)
    • ►  2019 (19)
      • ►  November 2019 (3)
      • ►  Agustus 2019 (1)
      • ►  Mei 2019 (7)
      • ►  April 2019 (6)
      • ►  Maret 2019 (1)
      • ►  Januari 2019 (1)
    • ►  2018 (10)
      • ►  November 2018 (5)
      • ►  Oktober 2018 (2)
      • ►  Agustus 2018 (1)
      • ►  Februari 2018 (2)
    • ►  2017 (10)
      • ►  September 2017 (2)
      • ►  Agustus 2017 (3)
      • ►  Juli 2017 (2)
      • ►  Mei 2017 (2)
      • ►  Januari 2017 (1)
    • ►  2016 (22)
      • ►  Desember 2016 (1)
      • ►  Oktober 2016 (1)
      • ►  Agustus 2016 (3)
      • ►  Juli 2016 (1)
      • ►  Juni 2016 (3)
      • ►  Mei 2016 (7)
      • ►  April 2016 (1)
      • ►  Maret 2016 (3)
      • ►  Februari 2016 (1)
      • ►  Januari 2016 (1)
    • ►  2015 (31)
      • ►  Desember 2015 (5)
      • ►  November 2015 (1)
      • ►  Oktober 2015 (1)
      • ►  Agustus 2015 (1)
      • ►  Juni 2015 (2)
      • ►  Mei 2015 (3)
      • ►  April 2015 (4)
      • ►  Maret 2015 (4)
      • ►  Februari 2015 (7)
      • ►  Januari 2015 (3)
    • ►  2014 (19)
      • ►  Desember 2014 (4)
      • ►  Oktober 2014 (2)
      • ►  September 2014 (5)
      • ►  Agustus 2014 (1)
      • ►  Juli 2014 (3)
      • ►  Juni 2014 (4)

    Labels

    Beauty book drama kuliner life Movie pengalaman sponsored webtoon

    Pengikut

    Created with by BeautyTemplates

    Back to top