Pengalaman Menyapih Anak dengan Metode WWL




Kali ini saya ingin membagikan pengalaman menyapih anak dengan metode Weaning With Love (WWL). WWL atau menyapih dengan cinta adalah trik menghentikan kegiatan menyusui tanpa menyakiti anak. Metode WWL ini saya temukan dari grup Asosiasi Ibu Menyusui. 

Saat ini usia anak saya sudah 4 tahun, sedangkan waktu yang paling disarankan untuk mulai menyapih adalah saat anak berusia 2 tahun. Bukan berarti saya terlambat, lho. Tapi karena WWL itu sungguh prosesnya lama, tidak bisa singkat!


Pengalaman Menyapih Anak, Begini Ceritanya!


Jadi, di ulang tahun Raisa yang kedua, saya mulai menjalankan WWL. Berikut ini adalah langkah-langkah yang saya ambil ketika mulai menyapih. 

1. Tidak menawarkan ASI tapi juga tidak menolak. 


Ketika Icha, sapaan akrabnya, minta menyusu selalu saya berikan. Tidak pernah saya tolak kecuali saat saya lagi masak atau mandi. Iya, ketika saya lagi asik-asiknya mandi sambil luluran, dia terkadang nongkrong di balik pintu kamar mandi. 

Begitu terus sampai usia Icha 3 tahun. Saya mulai merasa risih ketika di luar rumah, semua orang melontarkan kalimat sindirian. "Eh, udah gede kok masih nyusu aja!"


Maka setiap kali Icha ingin menyusu di luar, saya katakan nanti di rumah aja, malu sama orang lain. Dari situ saya mulai bisa menunda-nunda. Dan ketika tiba di rumah, kadang dia keburu lupa jika teralihkan oleh hal lain. Misalnya ketika ada temannya ngajak main. 

2. Tidak mengoleskan sesuatu yang terasa pahit di payudara.


Orang tua jaman dulu terbiasa mengoleskan getah dari tanaman ke puting payudara dengan tujuan si anak kapok menyusu. Cara tersebut sebaiknya tidak dilakukan, karena dapat melukai dan menghancurkan kepercayaan anak kepada orang tua. Selain itu, tingkat keberhasilann juga rendah. 

Lagipula saya juga gak mau mengoleskan yang aneh-aneh ke tubuh saya. Setiap kali Icha minta menyusu di rumah, saya katakan puting saya sedang sakit lalu saya tawari susu UHT sebagai pengalihan. 


"Punya Mama lagi sakit, mungkin waktu itu kegigit, eh ini ada susu enak! Ada rasa coklat, stroberi, bla bla bla.."

Hasilnya.. pengeluaran saya jebol terus-terusan beli susu UHT. Saya juga beli semua makanan yang dia suka. Jika dia sudah kenyang, dia gak minta nyusu. 

3.  Tidak mengabaikan anak selama proses menyapih. 


Nah ini bagian tersulit. Anak minta nyusu tidak selalu karena lapar atau haus, tapi karena ingin diperhatikan. Kebiasaan Icha sebelum tidur adalah menyusu. Jadi dalam pengalaman menyapih anak saya, ciptakan kebiasaan baru sebelum menidurkan anak.

Btw, saya sudah bercerai. Ketika Icha sedang bersama ayahnya, Icha selalu diceritakan dongeng. Kebiasaan kecil ini selain bisa menjalin kedekatan orang tua dan anak, ternyata membuat anak terbiasa tidur tanpa menyusu.  

Ketika giliran saya yang menjaga Icha, saya sedikit panik, dia minta diceritakan dongeng. Walaupun saya penulis freelance, saya gak pandai bercerita fiksi seperti ayahnya. Jadi, saya karang dadakan sebuah cerita. Favorit saya kisah naga, peri, dan apa pun yang berkaitan dengan sihir. 

4. Bila anak berhasil disapih, beri hadiah.


Memberi apresiasi kepada anak adalah hal penting yang tidak boleh dilewatkan. Jangan sampai anak merasa dihukum selama proses penyapih. Walauipun usaha menyapih itu tidak mudah, tapi kita juga harus memikirkan perasaan anak yang bersedia melepaskan diri dari payudara ibu.

Alhamdulillah ayahnya Icha mau beliin tenda anak, karena waktu itu di dekat tempat tinggalnya ada yang jual. Icha seneng banget dong, karena dari dulu dia kepengen dibeliin itu. Tapi sama ibunya malah diajak liat-liat model tenda di hape, belinya enggak, hehehe.

Metode WWL ini memang minim drama, tapi bukan berarti tidak ada drama sama sekali. Pernah suatu ketika Icha betot-betot saya ke kamar minta menyusu, dan kalau sudah tidak bisa dialihkan lagi, saya mengalah.

Perlu saya tegaskan kembali bahwa pengalaman menyapih anak dengan metode WWL ini tidak bisa sebentar. Semoga para ibu di luar sana bisa dimudahkan dalam menyapih, karena bagi saya, melepaskan anak yang tadinya menyusu itu berat. 

Posting Komentar

8 Komentar

  1. Kalau memberikan sesuatu hal pahit pernah dilakukan oleh saudara saya
    Anaknya jadi tidak mau, tapi manjur juga lo
    Pada intinya tetap memberikan kasih-sayang dan perhatian.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kasian anaknya, pasti kecewa pas tau rasanya pahit. Asal jangan dicuekin aja selama prses menyapih.

      Hapus
  2. Waahhh bener banget tuh, kalau saya malah sama sekali nggak terencana, sama sekali ogah oles-oles sesuatu di PD, cuman sounding dan sounding terus, Alhamdulillah kok ya bisa disapih pas ramadhan kemaren, masha Allah.
    Kayak hadiah nyata dari Allah karena saya bisa puasa :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah ya mbak, menyapih jadi enteng banget dong.

      Hapus
  3. Halo Teh Dewi, ini kunjungan balasan saya atas kunjungannya ke blog saya. Hehe.
    Saya dan istri juga pengalaman menarik saat berusaha menyapih anak kami. Kebetulan dia juga masih menyusu sampai umurnya menjelang tiga tahun. Istri saya sedang menyiapkan tulisan juga terkait usaha kami menyapihnya.

    Anak saya sekarang sudah sebulan penuh tidak menyusu lagi. Awal-awal sempat 'sakaw' tapi beruntung anak kami tak butuh waktu lama untuk meyakinkan dirinya sendiri bahwa sudah saatnya melepas kepergian nena (istilah kami di rumah untuk nenen, hehe) dan akhirnya berhasil.

    Salam kenal ya, Teh.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Selamat atas keberhasilannya dalam menyapih anak, jangan lupa kasih hadiah sebagai bentuk apresiasi.

      Hapus
  4. Tadinya saya berniat mau mengolesi yg pahit2 biar dilla berenti nyusu, tapi setelah baca ini saya tidak mau menghancurkan kepercayaannya pada saya

    Doakan saya ya mba semoga tepat di usianya yg 2 tahun, saya bisa berhasil menyapih dengan baik

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga berhasil ya mbak menyapih anak dengan metode WWL, selamat berjuang!

      Hapus

Halo, saya Elsa! Terimakasih sudah berkunjung ke blog saya.
Saya akan senang jika kamu mau berbagi pendapat di kolom komentar.
Setiap komentar yang masuk akan saya usahakan balas secepatnya!